Akhir-akhir ini, terorisme menjadi hal yang sedang hangat diperbincangkan. Mulai dari peristiwa-peristiwawa yang sudah terjadi maupun yang terjadi baru-baru ini. Untuk itu, Dunia Sastraku mencoba memposting puisi tentang terorisme yang sudah saya buat sejak bulan April 2015 kemarin.
Ya, Salah!
Karya : Bagus Yulianto
Apakah aku salah?
Aku memang sempurna
Apapun yang aku lakukan akan menjadi wahyu
Semuanya untuk kalian
Tapi, kalian menentangnya
Akan kuubah dunia ini menjadi satu
Hanya dipenuhi kebaikan
Membunuh orang-orang yang menentangnya
Tapi, kalian menepisnya
Dunia ini tidak mengenal cahaya
Oh ya, dunia tidak diajari oleh ibunya
Karena aku adalah ibunya dunia
Tapi, kalian mencemoohnya
Dunia ini membosankan
Kebaikan tersamar dibalik kejahatan
Kebaikan hanyalah khayalan orang-orang suci
Tapi, kalian mencibirnya
Kotorpun akan kuinjak
Berlikupun akan kulalui
Ha ha ha
Tapi, kalian menolaknya
Bunga mawar yang kutanam didunia ini
Tak mendapat balasan dari kalian
Kecuali kata “Teroris”
Apakah aku salah?
Tanjung Gadang, 30 April 2015
Melalui puisi tentang teorisme ini, saya bisa sedikit mengungkapkan tentang kondisi terorisme disekitar kita
Melihat
fenomena yang terjadi saat ini teroris di kaitkan dengan kata bom dan islam.
Mengapa seperti itu? Teroris identik dengan kata bom karena setiap terjadi
pengeboman dimana pun itu dianggap aksi teroris, dan banyak asumsi bahwa
teroris adalah kaum beragama islam. Sungguh hina bila agama islam yang sangat
mulia ini dikaitkan dengan tindakan yang sangat hina dan banyak membuat
kerugian bahwa menghilangkan nyawa. Indonesia sebagai negara yang mayoritas
penduduknya beragama islam tentunya tidak luput dari perhatian negara lain.
Indonesiapun ikut di anggap sebagai pencetak teroris cukup banyak. Bagaimana
dengan kita kaum muda apakah tetap membiarkan teroris tetap lahir dan muncul di
indonesia? Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah hal itu. Tidak
mencegah tetapi setidaknya kita dapat meningkatkan kesadaran antar kaum muda
itu sendiri untuk tidak menutup diri dari berbagai arah pergaulan. Disini saya
berasumsi bahwa teroris muncul dan menjadi sebuah keyakinan karena doktrin dari
satu pihak dan tidak menerima doktrin dari pihak lain sehingga dengan satu
keyakinan tidak ada pertimbangan lain baik buruk atas sebuah hal yang
dilakukan. Mengapa dikatakan demikian? Saya beranggapan bahwa banyak orang yang
berkecimpung dalam dunia teroris ini cendrung tertutup, tertutup dalam hal
pergaulan, bahkan dalam berbagai hal. Jadi mereka hanya memakan mentah-mentah
pelajaran yang mereka dapat dari satu pihak tanpa berpikir masih banyak sumber
informasi dan pelajaran diluar sana yang bisa kita jadikan perbandingan baik
buruk dari ilmu dan pengetahuan yang sudah didapatkan. Sebagai kaum muda yang
berpendidikan dan banyak mengerti tentang ilmu pengetahuan sudahlah menjadi
tugas kita untuk melakukan pencegahan terhadap teroris mulai dari lingkungan
sekitar. Dengan melakukan hal kecil diharapkan banyak manfaat untuk hari ke
depan yang lebih baik.
Untuk mendownload, klik link dibawah ini
Terima kasih sudah membaca puisi tentang terorisme saya..
Tag :
Puisi,
Puisi Terorisme
3 Comments for "Puisi Tentang Terorisme - Ya, Salah!"
jadi yang diterima itu doktrin dari pihak siapa dan dari mana kak?? apa tujuannya untuk meredam atau untuk memperumit?
@fematranswati permasalahan ini sudah terlalu sara.. jika ditanya siapa yang benar atau sebaliknya, saya juga tidak tahu.. Trm sudah berkunjung
Semoga kaum muda semakin luas wawasan :)