-->

Mengenal Minangkabau, Sebuah Puisi Tentang Minangkabau - Tentang Kami Minangkabau


Tentang Kami Minangkabau

Jika kau bertanya kepada kami
Tentang apa itu Minangkabau
Kontan saja dada kami membusung
Senyum lebar terpacak lepas
Dengan mata berbinar barangkalai
Kami akan menjawab

“Negeri subur nan berbudaya
Hutan-hutan berjejer di bukit barisan
Ladang-ladang tersusun rapi di kiri kanan
Yang subur digarap halus
Yang tandus dipupuk bergotong royong
Tak ada yang tidak makan
Orang tua rentan, janda beranak dua
Orang tak waras ditinggal keluarga
Orang asing krhilangan tanah
Semuanya disuguhkan oleh alam yang terkembang
Dengan buah pisang yang di daunnya hinggap embun pagi
Kayu manis yang tumbuh di belakang rangkiang
Berjejer satu-satu
Rusa-rusa merumput di padang luas
Ikan-ikan menyelam dalam di sungai kampar
Karena mereka dan kami hidup rukun berdampingan
Dan tak takut dengan teriknya matahari
Yang tak memanaskan kami sama sekali
Apalagi mengernyit kening sambil merembeskan keringan kuning
Karena alam kami rindang
Bukit-bukit meliuk-liuk dari ujung ke pangkal
Darinya tumbuh jelatung, getah, kopi, sawit dan kemakmuran
Melahirkan kaum yang beradat.”

Jika penasaranmu masih belum lepas
Kami akan menjawab dengan suka cita

“Adat kami dirantai kehidupan
Perilaku sehari-hari yang dituliskan di atas lontar
Dengan batang padi sebagai penanya
Air kelapa sebagai tintanya
Campuran ubi ungu atau kunyit
Semuanya tersusun dalam adat
Adat yang sebenarnya adat
Panas tak akan membuatnya lekang
Hujan tak akan membuatnya lapuk
Apalagi modernisasi yang menjadi-jadi
Globalisasi yang mengeruk mata
Tak akan membungkus aturan-aturan dan nilai-nlai
Menjadi surat cinta yang ditancapkan diats sabut kelapa
Kemudian dihanyutkan di sungai yang deras
Yang tak tahu siapa pengirimnya
Karena sudah jelas, adat kami Minangkabau!:

Jika kau bertanya lagi

“Kami tak pernah bersengketa
Bunuh-bunuhan menarik minat mertua
Apalagi memperebutkan sawah dan ladang
Yang sudah digarap dari tahun ke tahun
Semuanya tak pernah kami alami
Karena kami beranak pinak saling tolong menolong
Menumbuhkan tenteram di tengah-tengah keluarga
Dengan pertikaian yang dibincangkan
Perkelahian yang dimusyawarahkan
Pertentangan yang dirundingkan
Dan goresan kasar menjadi kaluak paku
Hitam legam menjadi putih suci
Sakit berkepanjangan menjadi sehat yang ditularkan
Semuanya dipikul, dijinjing dan dimakan oleh kami
Kami yang hidup di tanah itu, Minangkabau!”


Bagus Yulianto
Tanjung Gadang, 24 Februari 2016, 17.04 WIB

Sumber Gambar:

2 Comments for "Mengenal Minangkabau, Sebuah Puisi Tentang Minangkabau - Tentang Kami Minangkabau"

Back To Top