-->

APAKAH KASIH SAYANG ITU PANTAS UNTUKKU? - Nurbaiti - Lomba Menulis Cerpen


APAKAH KASIH SAYANG ITU PANTAS UNTUKKU?
Nurbaiti

                      Hidup dalam sebuah keluarga yang dipenuhi kasih sayang juga penuh perhatian adalah hal yang sangat di impikan bagi setiap orang namun sayangnya, membina keluarga seperti itu adalah hal yang tak mudah. Kita ketahui bahwa tanggung jawab paling berat adalah membina keluarga harmonis yang tak mungkin tidak ditemui sebuah masalah didalamnya karena itulah hidup, memang tidak gampang menjalaninya maka akan terasa berkesan berdampingan dengan segala sesuatu yang dipenuhi tanggung jawab lalu bisa teratasi dengan baik. Andai saja semuanya bisa lebih baik !
                      Meilia adalah seorang gadis berumur 19 tahun. 19 tahun adalah masa-masa dimana kasih sayang sangat dinantikan, entah  itu dari Ayah atau Ibu, dari Kakak, dari Sahabat atau Teman atau bahkan dari seorang Kekasih. Tak peduli dari siapa saja yang jelas seorang gadis menginginkan hal itu dimasa seperti ini.
                      Dilahirkan dari Ibu yang sama, di nafkahi oleh Ayah yang sama, terlahir beda jenis, adalah hal yang lumrah dan memang hal yang di inginkan setiap pasangan suami-istri. Mempunyai seorang anak laki-laki kemudian dilengkapi dengan anak perempuan adalah suatu kebahagian tersendiri bagi Ayah dan Ibu, komplit.
                      Bagi Meilia sebagai satu-satunya anak perempuan dalam keluarga ini yang memiliki saudara cukup banyak, yahh lumayanlah untuk sebuah penjagaan yang  bisa saja Ia dapatkan dari kakak-kakaknya. Kalau itu adalah hal yang membuatnya bahagia. Hidup dalam ikatan batin juga darah yang sama adalah harapan kasih sayang yang diharapkan dari orang sedarah ini. Namun, tak semua kontak kebatinan itu bisa menjadi magnet pengaruh dalam hal ini. Terkadang banyak perselisihan yang mungkin terjadi, baik itu karena adanya ketidakcocokan, ketidaknyambungan, ketidaksepahaman, adalah pemicu dari semuanya dalam hubungan sebuah keluarga dan mungkin ini adalah hal lumrah, tak perlu dipertanyakan lagi. Antara perempuan dengan laki-laki adalah dua insan yang selalu berbeda dalam soal kepentingannya dan sudah pasti perempuan lah yang sangat membutuhkan biaya besar dalam mengarungi hidup, apalagi di dunia modern saat ini. Perbandingan antara kebutuhan laki-laki dan perempuan adalah hal yang sangat jauh berbeda.  Kita bisa menyaksikan kemudian menilainya dari sisi penampilan masing-masing dari mereka misalnya saja dalam hal bergaya, jika laki-laki hanya membutuhkan parfum, minyak rambut, baju jas dengan celana levis itu sudah lebih dari cukup bagi mereka, namun berbeda dengan perempuan yang kodratnya adalah selalu menginginkan tampil beda, tampil cantik, dan yang pasti selalu ingin diperhatikan. Maka baginya, dalam pemenuhan kosmetik seperti, bedak, lipstik, farfum, pembersih wajah, handbody,  adalah suatu hal yang harus ada karena tanpanya ini bisa saja menjadi masalah dan dapat mengurangi kepercayaan diri seorang perempuan untuk tampil. Selera dalam hal pakaian pun tak mau kalah, misalnya saja untuk menghadiri suatu pesta, jalan-jalan, kuliah, dalam keadaan santai, maka untuk pakaiannnya mesti berbeda tak boleh disamakan untuk pakaian pesta dengan pakaian untuk jalan-jalan juga untuk kuliah dan itu semua pemakainnnya maunya satu kali saja tiap kali jalan ! Berbeda dengan laki-laki yang tidak mau ambil pusing soal pakaian seperti itu, hanya jas untuk kegiatan formal dilengkapi dengan celana jeans, atau untuk pakain santai/jalan cukup mengenakan pakaian kaos saja ataupun kemeja, itu sudah cukup, tidak rempong pastinya dan tidak butuh banyak biaya. Benar-benar suatu perbedaan yang mestinya kita semua menyadarinya. Bagi Meilia, sebagai satu-satunya seorang perempuan hal yang sangat ia inginkan adalah jika saja saudara-saudarnya bisa mengerti dengan semua kehidupan cewek pada umumnya. Ia sangat berharap jika saja kasih sayang yang ia bisa dapatkan bukan dari orang lain melainkan dari kakaknya sendiri, hal itu ia inginkan agar saja ia tidak terjerumus kedalam dunia kasih sayang palsu, kasih sayang sebagai simbol keprihatinanya laki-laki kepadanya, namun pada hakikatnya hanya rayuan saja. Naudzubillah
                      Meskipun telah berusia remaja, Meilia hingga kini belum pernah merasakan sebuah stasus yang pada umumnya para perempuan sebayanya menganggap sebagai suatu gengsi dalam hidup tanpa adanya pasangan yang katanya sumber perhatian timbal balik dari setiap pasangan yang bisa menghidupkan dunia remaja, katanya. Merasakan Jatuh cinta? jangan katakan padaku ! sebagai perempuan normal hal itu pun pernah dialami oleh Meilia, gadis berkerudung dengan hidung yang mancung, mata bulat, alis tebal, bibir agak kecil, ia adalah gadis manis dan imut dengan tubuh yang mungil pula namun tidak dengan sifatnya. Sifatnya seperti layaknya seorang ibu-ibu, walaupun demikian ia tetap dalam lingkup pergaulan teman-teman sebayanya hanya saja sifatnya yang membedakannnya dari teman-teman lainnya. Kedewasaannya dalam menangani suatu masalah membuatnya tampak seperti ibu-ibu.
                      Pada umumnya para perempuan sebaya Meilia bisa mendapatkan  perhatian juga kasih sayang dari kekasih-kekasih mereka. Hal itu memang menyenangkan. Mendapatkan kasih sayang dari siapa saja apalagi itu dari seorang Kekasih, bukankah hal itu yang membuat bahagia para remaja perempuan diusianya yang seperti ini? entahlah. Hampir setiap perempuan menginginkan hal itu apalagi di usia remaja seperti ini merupakan hal yang tanpanya, katanya masa seperti ini takkan berkesan. Namun bagaimanakah dengan gadis imut ini? apakah juga menginginkan perhatian lebih dari seorang lawan jenisnya? perasaan takkan mudah untuk dibohongi. Sebagai seorang perempuan hal seperti itu memang adalah sebagian dari kenangan terindah di usia remaja yang akan selalu dikenang karena tanpanya hidup terasa hambar, menurut sebagian perempuan. Berbeda dengan gadis imut nan manis ini, ia sangat membutuhkan kasih sayang namun begitu sulit untuk menerima kenyataan yang terjadi saat ini,  perhatian, perkataan sayang dari seorang laki-laki yang bukan sesiapanya begitu sulit ia terima dan percaya, ia takut semua itu adalah taktik dari seorang laki-laki untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Hal inilah yang Meilia selalu fikirkan, jika dalam hubungannya ia menemui seorang laki-laki mengungkapkan rasa sayangnya kepadanya, perasaan memang sulit untuk dibohongi, walaupun ia juga merasakan hal yang sama, namun sikapnya tak pernah menunjukkan perasaan sukanya kepada cowok yang ia sukai, Ia selalu bersikap apa adanya tanpa Ia tunjukkan respon balik kepadanya. Bukan sok jual mahal, melainkan karena Ia sangat takut dari kebohongan para laki-laki, kepercayaannya sangat sulit dirasuki, bukan keras ! namun, ia hanya ingin menjadi idaman suaminya kelak yang selalu menjaga kehormatannya. Hal seperti itulah yang Meilia fikirkan sekarang ini dimasa yang sangat canggih lagi modern ini yang dimana antara kebohongan dengan kebenaran, antara kemunngkaran dengan kebatilan sangat sulit dibedakan, bedanya sangat tipis.
                      Disuatu malam yang hening tepatnya pada malam minggu, Meilia meratapi dirinya dengan segala godaan yang merasuki fikirannya di masa-masanya yang masih saja sendiri tanpa seorang pasangan, diluar sana para teman-temannya sedang menikmati indahnya malam minggu dengan segala keromantisan yang mereka lakoni. Disaat seperti inilah Meilia seakan merasa minder kepada temannya tak jarang ia mendengarkan ejekan teman terhadapnya. Fikiran negatif terkadang merasukinya untuk mengikuti teman-temannya yang suka hura-hura atau hedonis, untuk menikmati masa remaja ini yang katanya masa terindah yang mestinya akan terkenang suatu saat nanti. Namun kembali ia berfikir tentang dirinya yang sangat berharga, saking berharganya seorang perempuan hingga ia bisa mengalahkan berlian emas yang terjual mahal di toko-toko terkenal yang hanya bisa kita pandang dari luar saja, tak berani tangan-tangan kita untuk meyentuhnya selain yang punya hak, ia sangat mahal, penjagaannya sangat ketat, karena keindahannya hanya bisa kita nikmati dari luar kacanya yang bening lagi bersih itu maka seperti itulah perempuan sholehah, perempuan yang sangat diidamkan gadis mungil nan manis ini. Ia tak ingin menodai hidupnya begitu saja, Ia sangat takut dalam dunia pacaran. Para laki-laki bisa saja tertarik dengannya, Ia manis nan imut ! Tak jarang ada seorang cowok yang mengungkapkan perasaannya kepadanya namun tak pernah ada yang tau melainkan hanya cowok itu dan dirinya saja, Meilia sangat pintar menyembuyikan perasaannya, Ia tak suka curhat kepada teman-temnnya tentang perasaan hati. Keinginannya untuk menjaga diri yang diperuntukkkan khusus untuk kekasih halalnya kelak adalah jawaban  dari setiap perasaan ini. Perkataan kasih sayang yang ia dapatkan datang dari seorang cowok tidak membuatnya baper atau terjatuh dalam lamunan kasih sayang semu, bukan tak dinginkan namun sebetulnya itu adalah kebahagiaan tersendiri bagi setiap perempun yang mendapatkan perhatian laki-laki yang ia sukai namun, karena  kesulitannya untuk mempercayai kata kasih sayang itu dari seorang cowok bukan sesiapanya, bukan sedarahnya. Sekali lagi tak ada perempuan yang tak menginginkan kata-kata sayang dan sikap perhatian dari seorag kekasih, yakin saja. Namun, prinsip yang benar akan membekukan kata itu menjadi tanpa makna karena dibalik kata sayang itu kita tidak tau apa makna sebenarnya, bisa saja itu hanya sebuah rayuan mati saja, tak ada artinya ! hanya akan melemahkan sepihak saja sepertinya.

                      Sebagai seorang gadis diusia seperti ini memang sangat membutuhkan keprihatinan, namun bagi Meilia kasih sayang yang ia inginkan adalah dari saudara sedarahnya saja yang bisa ia dapatkan dengan tulus. Kepercayaan kuat yang Meilia miliki membuatnya sangat sulit mempercayai seorang laki-laki selain dari saudara kandungnya. Jika ia memiliki banyak saudara laki-laki yang bisa menjaganya, yang bisa memberikan kasih sayang padanya dalam hatinya berfikir mengapa mesti mencari perhatian dari laki-laki lain? bukankah kasih sayang yang sebenarnya adalah dari seorang kekasih halal? kurasa itu lebih romantis. Namun, kata “Suami” saat ini masih menjadi angan-angan panjang bagi Meilia, perjalanannya masih panjang untuk menggapai kesuksesan, sebagai seorang Ibu kelak yang bertanggung jawab sebagai Madrasatul ‘ula kepada anak-anaknya. Kasih sayang saat ini hanya Ia inginkan dari Ayah dan dari saudara sedarahnya, tak lebih dari itu. Ia yakin orang-orang terdekatnya mampu menjaganya dengan tulus. 
0 Comments for "APAKAH KASIH SAYANG ITU PANTAS UNTUKKU? - Nurbaiti - Lomba Menulis Cerpen"

Back To Top