-->

Antara Aku dan Dia - Muh. Albar - Lomba Menulis Cerpen

Antara Aku dan Dia
Muh. Albar

Pagi ini udaranya sangat sejuk, matahari  mulai terlihat di ufuk timur. Telah nampak Dia dari sudut pintu sedang berjalan menuju kelasku. Kulihat Dia membawa buku di tangannya, bersama dengan pulpen miliknya. Tak sadar Dia telah sampai di hadapanku dan menyapaku “Selamat pagi Al”. Dengan tak sadar pula diriku menjawab “Pagi Ca”. Dia bertanya “Apakah kamu melihat Fitrah?”. Aku menjawab “Tidak, Fitrah mungkin masih di perjalanan untuk ke sekolah”. “Ohiya, terima kasih” jawabnya. Lalu, lekaslah Dia kembali ke kelasnya.
Waktu memang tak bisa diputar, tak lama setelah Dia kembali ke kelasnya, Dia kembali lagi ke kelasku untuk bertemu dengan Fitrah. Tetapi, nasibnya kurang beruntung, bangku yang diduduki Fitrah masih kosong. Dia kembali bertanya kepadaku “Fitrahnya sudah datang?”. “Fitrah, belum datang” jawabku. “Ohiya” gumamnya. “Memangnya, apa perlumu dengan Fitrah?” tanyaku. Dia menjawab “Kemarin, Dia ….”. “Dia kenapa?” sambungku. Tiba-tiba Dia berlari menuju kelasnya dan diriku masih penasaran tentang Dia dan Fitrah.
Bel masuk telah berbunyi dan bangku yang diduduki Fitrah masih kosong. Hal itu menandakan Fitrah tidak masuk sekolah hari ini. Tak lama kemudian, Guru BK sekolahku masuk ke kelas dan dia membawa surat. Surat itu menginformasikan bahwa Fitrah tidak masuk sekolah karena sakit.
Saat bel istirahat berbunyi, Aku bediri di depan pintu kelasku sambil menengok pintu kelasnya. Sesuai dengan pikiranku, dia pasti akan kembali ke kelasku lagi. Diapun berjalan ke kelasku dan kembali mencari Fitrah. Akupun mengatakan padanya ”Fitrah tidak masuk sekolah”, Dia bertanya “Mengapa dia tidak masuk sekolah?”, “Tadi Guru BK masuk dan membawa surat yang menginformasikan bahwa Fitrah sedang sakit” jawabku. “Memangnya, kemarin ada apa antara kamu dan Fitrah?” sambungku. Tiba-tiba Dia kembali ke kelasnya dan membuatku semakin penasaran.
Sepulang sekolah, Aku menunggunya lewat di depan kelasku. Tak lama Aku menunggu, akhirnya Aku bertemu dengannya. Aku bertanya padanya “Ca, memangnya ada apa dengan dirimu dan Fitrah?”. Dia tidak menjawab apapun dan tetap berjalan keluar sekolah. Sesampai di parkiran, Aku kembali bertanya padanya “Ca, memangnya ada apa dengan dirimu dan Fitrah?”. Dengan wajah yang kelihatan banyak pikiran, Dia menjawab “Sebetulnya, kemarin itu Fitrah mengungkapkan perasaannya kepadaku dan Fitrah ingin diriku menjadi pacarnya, tetapi Aku tidak ingin menjadi pacarnya”. Setelah mendengar jawabannya, aku kembali bertanya padanya “Mengapa kamu tidak ingin menjadi pacarnya Fitrah?”. “Aku tidak ingin, karena Aku …” jawabnya dan lansung pergi meninggalkan parkiran. Akupun kembali penasaran tentang jawabannya.
Keesokan paginya, Aku melihat dirinya sedang duduk di depan kelasnya. Lalu, Akupun menghampirinya dan kembali bertanya tentang hal kemarin. Tetapi, Dia tidak menjawab apapun dan lansung masuk ke kelasnya. Tak lama kemudian, bel masukpun berbunyi dan Aku kembali ke kelasku.

Saat waktu istirahat telah tiba, Aku memberanikan diri untuk ke kelasnya. Saat itu dia sedang duduk menyendiri di bangkunya. Akupun menghampirinya dan kembali bertanya tentang hal kemarin. Akhirnya dia menjawab”Aku tidak ingin menjadi pacarnya Fitrah, karena Aku tidak menyukainya. “Hanya karena itu saja, bukan karena yang lain?” tanyaku. Dia menjawab “Ntahlah”. Diapun berdiri dan meninggalkan kelasnya. Saat itu Aku tetap mengejarnya dan mengatakan “Maafkan Aku, tadi Aku banyak bertanya padamu”. “Karena sebetulnya, Aku suka pada dirimu” lanjutku. Dia lansung mengatakan “Alah, kamu tidak usah bercanda”. Akupun mengatakan “Jujur, Aku suka padamu dan Aku ingin kamu jadi pacarku”. Dia menjawab “Sebetulnya, Aku juga suka padamu, itu sebabnya Aku tidak ingin menjadi pacarnya Fitrah”. Sejak saat itu Aku dan Dia selalu bersama, baik itu saat berangkat ke sekolah, pulang dari sekolah, hingga belajar bersama dengan dirinya.
0 Comments for "Antara Aku dan Dia - Muh. Albar - Lomba Menulis Cerpen"

Back To Top