-->

MAGIC FAIR - Gema Eka Shanti Putri - Lomba Menulis Cerpen

MAGIC FAIR
Gema Eka Shanti Putri

            “Wah.. aku udah capek berangkat pagi pulang sore hari-hari kayak gitu terus”keluh Atna. Begitu pulang sekolah atna segera ingin masuk kamarnya untuk meeting dengan kliennya yaitu guling dan kasurnya. Bukannya langsung terjun ke kasur saat berada di kamar malahan dia dipanggil oleh ayahnya untuk turun ke bawah,katanya ada yang mau dibicarakan. Tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh ayah ,tetapi kelihatannya dia sudah tidak sabar untuk menungguku turun.
            “Coki, ayah mau ngomong bisa kamu turun sebentar ngga?”sahut ayah Atna dengan raut wajah tidak sabar menunggu Atna turun dari lantai atas kamarnya. “Kamu besok liburkan sama engga ada acara kan?, mau tidak ikut ayah ke pameran di jakarta, ayah ngga tau sih itu pameran tentang apa tapi ayah di beri undangan ke sana, kamu ikut  temenin ayah kesana ya,.” Ngomong –ngomong sama nama panggilanku itu ,dari kecil orang tuaku sering memanggilku seperti itu, nama itu sangat berbeda dengan nama asliku yauti Atna pandhujati.Karena keseharian Atna yang membosankan dia mencoba ikut ayah nya ke Jakarta untuk mengunjungi pameran, juga karena penasaran sih. “Oke deh.. coki besok juga enggak tahu mau ngapain,lebih baik ikut ayah aja ,oya ibu udah dikasih tau belum?” ayah hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaanku.
            “Ayo, Coki nanti kita bisa datang pagi di jakarta kalau nggak berangkat dari sekarang loh” omel ayah sekaligus bercanda,ketika aku baru selesai mandi dan semua barang yang akan dibawa sudah siap di depan untuk diangkut ke mobil. “Aduh.. ayah kenapa berangkat awal sekali sih ... nanti malam juga bisa berangkatnya. Aku juga baru pulang sekolah.”keluh atna, tapi ayahnya sama sekali tidak merespon sibuk membawa barang untuk diangkut ke mobil.Apa karena aku enggak terlalu rempong, aku lebih cepat mengemas barang-barangku daripada ayah. Setelah semua barang sudah diperiksa agar tidak ada yang tertinggal,kami berpamitan pada ibu sebelum pergi.
            Ketika sampai di Jakarta, kami langsung memesan penginapan agar kami bisa beristirahat selama 2 hari di jakarta.Karena pameran ada hanya  sehari, aku bisa jalan jalan di jakarta setelah pameran usai. “Woah.. aku ngantuk, ayah aku tidur duluan ya..” ayah hanya mengangguk.Sebelum tidur aku ke kamar mandi dulu untuk menyikat gigi ku, lalu pergi tidur.Esoknya aku bangun kesiangan, karena terlalu lelah dan juga malas untuk bangun pagi karena ini hari libur.“Coki kenapa kamu selalu telat sih.. sebentar lagi kita akan dijemput sama bibi kamu, sana kamu cepat mandi atau kamu akan tertinggal.” Omel ayah, batin Atna ngga apa apa kali ditinggal nanti aku bisa nonton tv di kamar hotel yang dingin daripada harus panas2an keliling pameran. “udah ah.. nanti ayah ngomel lagi”keluh atna.Atna langsung bergegas masuk kamar mandi.Ketika dalam perjalanan aku ketiduran,karena radio mobil melantunkan lagu favoritku.
Akhirnya sampai, di pameran.Dengan membuka pintu mobil tanpa memperdulikan wajahku yang menunjukan ekpresi masih linglung, aku terkesan dengan pamerannya, walaupun bukan pameran besar tapi aku kagum dengan gambar- gambarnya.Ini adalah pameran animasi. Terlihat dari tempat parkir aku melihat ada berbagai macam animasi yang terpapang di depan gedung.tante dan ayahku melihatku heran, karena baru pertama kali aku melihat gambar animasi. “Wahh.. hebatnya ,bibi ini pamerannya apa?”bibinya mengangguk dengan seulas senyum diwajahnya, karena melihatku tercengang,dia pun ikut senang,karena bibi suka melihatku dengan ekspresi bingung,aku merasa beruntung diajak oleh ayah.
            Ayah dan bibiku Diana pergi meninggalkanku sendiri, karena mereka tahu kalau aku akan menikmatinya sendiri dan tak ingin diganggu oleh siapapun. “ Coki, kami akan pergi, silahkan lihat-lihat sendiri ya.. nanti kalau butuh sesuatu ,hubungi kami.” Aku hanya memberi seulas senyum, karena  tidak sabar untuk mengelilingi pamerannya.
            Setelah mengelilinginya aku menjadi suka film animasi, lama kelamaan aku ingin mulai belajar membuat animasi, sekolah di bidang animasi dan lainnya yang berhubungan dengan animasi. Akhirnya aku bisa melakukan sesuatu yang aku suka diwaktu luang yang ada nanti. “Coki, ayo kita pergi sepertinya hari akan mulai gelap, tempat penginapan kita juga jauh dari sini.”muka Atna langsung berubah muram karena ia ingin lebih lama melihat dan mengelilingi pamerannya. Tapi apa boleh buat hari sudah mulai gelap dan sebentar lagi matahari akan terbenam.
            Sesampainya di hotel Atna meminta ayahnya untuk membelikannya peralatan untuk membuat animasi  dan ayahnya dengan seulas senyum yang menandakan kalau ayah Atna menyetujuinya. Dalam pikiran ayah Coki bahwa Coki sudah menemukan semangat agar dia bisa terus maju, kalau itu memang tujuan Atna kami akan mendukungnya.Satu hari tersisa di jakarta digunakan Atna untuk membeli peralatannya dan mengenal lebih dalam tentang dunia animasi.
            Disekolahnya ada beberapa temannya yang mengoleksi film animasi dan mereka mempunyai film anime juga yang terkenal di jepang.Mereka sering bercerita tentang pameran pameran yang diadakan tahun depan, Atna lebih banyak belajar dengan temannya, dan suatu saat nanti dia juga ingin belajar di negeri animasi yaitu jepang.Karena sebentar lagi uts akan dimulai temannya akan fokus pada pelajaran dan berhenti sejenak untuk membicarakan tentang animasi.
            Atna tidak sabar menunggu sampai uts berakhir, semakin lama semakin ia tidak sabar. Setelah pertengahan uts masih berlangsung ia memutuskan untuk belajar menggambar animasi daripada  belajar untuk pelajaran besok.Hingga tengah malam,dengan semangat menggambar tiba tiba dia berpikir  “Bagaimana kalau aku tidak dapat nilai yang bagus , apakah aku masih bisa pergi ke negeri jepang untuk lebih dalam belajar animasi pada ahlinya disana?” dalam hitungan detik dia langsung memasukan alat gambarnya dan segera membuka buku pelajarannya untuk materi ulangan besok. Selama belajarnya,Atna berusaha keras agar matanya tetap terjaga untuk membaca bukunya,karena bahan yang harus dipelajari banyak jadi atna tidak dapat tidur begitu saja.
            Saat tengah mengerjakan uts , matanya tidak kuat lagi menahan kantuknya dan akhirnya Atna tertidur di mejanya.Tersisa waktu 15 menit lagi untuk mngerjakan uts, tiba–tiba pengawas memukul kepalanya lalu pengawas memarahiku karena tidur disaat uts berlangsung.Di saat tersisa 10 menit lagi dan aku belum selesai, aku langsung bergegas mengerjakannya dengan mengomel  dalam hatiku “apa yang dilakukan pengawas itu tadi,mengapa dia  memarahiku  sampai waktu ku habis 5 menit, apa dia sengaja ceramah sampai waktuku berkurang.” Celotehnya dalam hati.Walaupun Atna memang salah, dia tetap saja tidak dapat terima waktunya berkurang.
            Diwaktu pengumuman hasil uts, aku ragu melihat hasilku di papan pengumuman. “Kalau aku ragu melihatnya, aku pasti tidak akan pernah melihatnya” pikirnya.  Akhirnya aku langsung berlari kedepan papan pengumuman dengan berani dan aku terkejut karena aku menyenggol seseorang saat berusaha untuk melihat pengumumannya. “Maaf, aku tidak sengaja”, sesalku. Setelah sampai didepan papaan pengumuman hasil UTS aku lebih terkejut karena papan pengumumannya tidak ada, karena telah dipindahkan ke papan pengumuman bagian belakang. Aku langsung berlari menuju halaman bagian belakang yang terdapat papan pemngumuman disana.
            Sesampainya di sana, aku terkejut karena aku berada di peringkat sepuluh besar, bisa bayangkan kan,.. aku yang waktu lalu mengerjakan UTS dengan tertidur, dan sekarang aku mendapatkan peringkat 10 besar, memang sepadan sih karena aku telah mengorbankan waktuku untuk tidur demi mengejar waktu yang seharusnya kugunakan untuk belajar.

            “Suatu hari pasti akan indah pada waktunya”, aku harus percaya akan hal itu. Sekarang adalah waktunya aku untuk belajar agar lulus dan dapat sekolah di jepang dibidang animasi, tapi esoknya ketikaditerima disana, di negeri animasi,aku tidak akan pernah berhenti menggambar. Sekarang yang terpenting adalah belajar untuk lulus supaya dapat meraih cita-citaku.
0 Comments for "MAGIC FAIR - Gema Eka Shanti Putri - Lomba Menulis Cerpen"

Back To Top